Calon Pemimpin Aceh, Mempimpin di Yogyakarta


Jogja, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) adalah salah satu Universitas terbaik di pulau Jawa, bahkan di seluruh Indonesia. Itu semua tidak terlepas dari UMY yang menduduki peringkat 16 besar Universitas terbaik di Indonesia, dan peringkat ke 3 untuk kategori Universitas Swasta terbaik di Indonesia, serta menjadi Universitas Swasta ke 1 terbaik di Provinsi DIY versi webometrik Januari 2013. Oleh karena itu, banyak para calon mahasiswa yang berlomba-lomba untuk masuk ke kampus ini. Selain itu, fasilitas yang didapatkan sangatlah sesuai dengan harapan.

Sebagai salah satu pionir dalam dunia pendidikan, UMY telah beberapa kali ditunjuk sebagai tuan rumah di berbagai macam event. Baik itu event yang berskala nasional, maupun internasional. Salah satu event terakbar untuk skala nasional yang pernah ditunjuk sebagai tuan rumah adalah PIMNAS ke 25. PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) yang diselenggarakan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (DIKTI) yang diselenggarakan pada bulan Juli tahun 2012 yang lalu di kampus terpadu UMY. Kegiatan itu sendiri mendapat apresiasi yang luar biasa dari berbagai kalangan, seperti Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X, peserta PIMNAS, dewan juri, masyarakat, bahkan dari pihak DIKTI itu sendiri. Adapun event untuk skala internasional, UMY beberapa kali ditunjuk sebagai tuan rumah, salah satunya adalah International Cooperation Seminar.

Terlepas dari hal tersebut, menjadi prioritas tersendiri dari mahasiswa Aceh UMY untuk berkontribusi penuh dalam memajukan kampus tercinta ini. Salah satu cara yang dilakukan oleh mahasiswa Aceh yang tergabung dalam organisasi PEUHABA (Perkumpulan Mahasiswa Bumoe Aceh) UMY adalah dengan cara mengusai jabatan-jabatan sentral dalam organisasi yang ada di lingukangan internal UMY. Seperti Ketua DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa) Fakultas FISIPOL, Ketua Komisi A DPM FISIPOL, Ketua SENAT Fakultas Hukum, Ketua BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Fakultas Ekonomi, ketua KOMAHI (Korps Mahasisawa Hubungan Internasional), bahkan Ketua LPTQ (Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an) UMY.

Gebrakan-gebrakan yang dilakukan oleh calon pemimpin Aceh masa depan tersebut akan berdampak positive untuk masa depan Aceh itu sendiri. Yang mana calon pemimpin tersebut telah mampu bersaing di pentas nasional dalam hal perebutan jabatan sentral, mengingat banyaknya saingan yang bersaing untuk menjadi yang terbaik, dan mereka berasal dari seluruh Indonesia, bahkan Asia. Karena selain dari indonesia, mahasiswa UMY juga berasal dari beberapa negara Asia, seperti Malaysia, Thailand, China, dan juga Timur Leste.

Mudah-mudahan calon pemimpin Aceh tersebut bisa menjadi agen perubahan, khususnya untuk Nanggroe Aceh yang lebih maju, bermartabat, damai, sejahtera, serta yang berlandaskan syariat Islam dan untuk Indonesia pada umumnya. Aamin Yaa Rabbal A’lamin....

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.